Sumber : http://syauciwa.wordpress.com/2011/02/18/berkembangnya-bahasa-jerman-di-indonesia/
Sejak zaman orde baru banyak mahasiswa Indonesia yang menimba ilmu
di berbagai universitas di Jerman. Tentu saja mereka menggunakan bahasa
Jerman selama hidup di negara tersebut. Banyak alumni Jerman yang ikut
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di negara Indonesia. Perlu
diingat bahwa Industri Pesawat Terbang Nortanio (IPTN) merupakan
industri pesawat terbang pertama di Indonesia yang diprakarsai oleh
alumni Jerman, yaitu Prof. Dr. Ir. B. J. Habibie. Perkembangan Bahasa
Jerman di
Indonesia, selain dibawa oleh para alumni Jerman, namun juga
terdapat interes bagi negara Jerman untuk mengembangkan bahasanya di
Indonesia. Komitmen negara Jerman untuk mengembangkan Bahasa Jerman di
Indonesia diwujudkan dengan mendirikan lembaga Bahasa Jerman yang
dikenal sebagai Goethe Institut. Nama ini diambil dari seorang pengarang
Jerman terkenal yaitu Johan Wolfgang Goethe. Pada mulanya Goethe
Institut ini didirikan di Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Selain itu
pemerintah Jerman juga memperkuat kerja samanya terutama di dalam bidang
pendidikan dengan mendirikan lembaga Deutscher Akademischer
Austausch-Dient (DAAD, Germany Student Exchange) yang berada di Jakarta.
Pemberian beasiswa terhadap mahasiswa Indonesia yang berprestasi
dilakukan secara rutin setiap tahun oleh DAAD. Komitmen DAAD untuk
mengembangkan Bahasa Jerman ini dilakukan dengan memberikan pembekalan
berbahasa Jerman bagi setiap Stipendat yang akan belajar di universitas
di Jerman. Kecenderungan penggunaan Bahasa Jerman oleh masyarakat
Indonesia, semakin hari mengalami peningkatan. Beberapa ahli dari Jerman
didatangkan ke Indonesia sebagai konsultan. Selain mereka dapat
berbahasa Inggris, namun akan lebih senang bila mereka disentuh dengan
bahasa ibunya, yaitu Bahasa Jerman. Produk import yang berasal dari
Jerman relatif banyak, terutama di bidang permesinan. Di dalam manual
terdapat petunjuk yang biasa ditulis dalam bahas Jerman. Pemahaman yang
keliru terhadap peralatan atau nota kontrak maupun kerja sama lainnya
yang ditulis dalam Bahasa Jerman akan menimbulkan konsekuensi material
yang harus diperhitungkan. Oleh karena itu, Indonesia perlu mempelajari
Bahasa Jerman karena Bahasa Jerman merupakan alat komunikasi.
Selain di Indonesia, di dalam Bahasa Jerman pun terdapat Dialek
Bahasa Jerman. Bahasa Jerman merupakan salah satu anggota bahasa
Germanik Barat. Bahasa ini digunakan sebagai bahasa pengantar di wilayah
Eropa Tengah. Bahasa Jerman merupakan bahas yang cukup luas
dipertuturkan di benua Eropa. Bahkan bahasa ini pernah sebagai bahasa
pengantar antarbangsa yang cukup penting hingga awal abad ke-20.
Walaupun saat ini bahasa Jerman tidak lagi digunakan sebagai bahasa
pengantar antarbangsa, namun bahasa ini cukup menarik untuk dipelajari
terutama disebabkan oleh banyaknya karya sastra yang ditulis di dalam
Bahasa Jerman. Bagi negara berkembang juga bermanfaat untuk mempelajari
teknologi maupun ilmu pengetahuan yang berkembang di Jerman untuk
diadopsi atau diadaptasi di negara yang bersangkutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar