Cari Blog Ini

Cari Blog Ini

Rabu, 09 Maret 2016




Sejarah Munculnya Pariwisata di Indonesia
Munculnya Pariwisata di Indonesia, di ketahui sejak lama. Perjalanan Kerjaan-kerajaan atau utusannya ke berbagai belahan di Nusantara menurut Yoeti (1992:2), berdasarkan kurun waktu perkembangan, sejarah pariwisata Indonesia bisa di bagi menjadi 2 yaitu:
1.      Masa Penjajahan Belanda

Kegiatan kepariwisataan dimulai dengan penjajahan yang dilakukan pejabat pemerintah missionaris atau orang swata yang akan membuka usaha perkebunan di daerah pedalaman Para pejabat belanda yang dikenai kewajiban untuk menulis laporan pada setiap akhir perjalanannya. Pada laporan itu terdapat keterangan mengenai peninggalan purbakal keindahan alam, seni budaya masyarakat nusantara. Pada awal abad ke-12, daerah hindia Belanda mulai berkembang menjadi suatu daerah yang mempunyai daya tariik lujar biasa bagi para pengadu nasib dari Negara Belanda, mereka membuka lahan perkebunan dengan skala kecil perjalanan dari suatu daerah ke daerah yang lain, dari nusantara Negara Eropa menjadi hal yang lumrah,sehinnga dibangunlah sarana dan prasarana penunjang kegiatan tersebut. Kegiatan kepariwisataan masa penjajahan belanda di mulai secara resmi sejak tahun 1910-1912 setelah keluarnya keputusan Gubernur Jendaral atas pembentukan Vereeneging Toeristen Verker (VTV) yang merupakan suatu biro wisata pada masa Itu. Saat itu kantun tut tersebut juga digunakan sebagai maskapai swasta belanda KNILM(Koninlijke Nederland Luchfahrt Maaschapijj) yang memegang monopoli kawasan Hindia Belanda pada saat itu. Meningkatnya perdagangan antar benua eropa, asia dan Indonesia pada khususnya meningkatnya lalu lintas manusia yang melakukan perjalanan untuk berbagai kepentingan masing-masing. Untuk memeberikan pelayanan kepada mereka yang melakaukan perjalanan ini. Maka didirikanlah pertama suatu cabang.travel Agent di jalan Majapahit no. 2 jakarta pada tahun 1926  yang bernama Lissone Lindemenlid(LISIND). Yang berpusat di belanda. Sekarang digunakan untuk PT. Nitour. Tahun 1928 LIsind berganti nama menjadi Nitour. Kegiatan ini menjdai nama yang didominasi kaum kulit putih saja, sedangkan untuk bahasa pribumi bisa dikatan tidaka ada samasekali. Perjalanan wisata saat itu tidak berkembang karena NITOUR memegang monopoli. Pertumbuhan Hotel di Indonesia sesunggunhya mulai dikenal sejak abad ke 19, meskipun terbatas pada beberapa hotel seperti Batavia, di Surabaya sendiri terdapat Hotel sarkies, di medan terdapat hotel de Bour dan di Makassar sendiri trdapat Hotel Grand. Fungsi Hotel pada masa Itu banyak digunakan banyak digunakan untuk penumpang kapal laut dari Eropa mengingat belum adanya kendaraan Bermotor unutk membawa tamu-tamu tersebut dari pelabuhan kel Hotel dan Sebaliknya, maka yang digunakan kereta Kuda serupa cikar. Memasuki abad ke 20, barulah perkembngan akomodasi hotel ke kota lainnya. Seperti Grand Hotel Yogyakarta, hotel salak di bogor dan lain-lain.
2.      Masa Kependudukan Jepang
Pada perang Dunia ke II, yang disusul pendudukan jepang ke Indonesia keadaan pariwisata di Indonesia sangat terlantar. Semuanya porak poranda, kesempatan dan keadaan yang yangtidak menemui ekonomi yang sangat sulit, kelangkaan pangan dan sandang tidak memungkinkan orang untuk berwisata. Kujungan mancanegara untuk masa itu bisa dikatakan tidak ada.
3.      Setelah Indonesia Merdeka
Setelah Indonesia merdeka perkembangan pariwisata di Indonesia mulai merangkak. Pada tanggal 1 julii 1947 dibentuklah organisasi perhotelan pertama di Indonesia yang disebut badan Pusat Hotel sector pariwisata mulai berkembang dengan gelitnya. Hal ini ditandai dengan surat keputusan wakil presiden (Dr. Muhammad hatta) sebagai ketua panitia pemikir siasat Ekonomi di Yogyakarta unutk menghadirkan suatu badan yang mengelola hotel-hotel yang sebelumnya dikusai pemerintah pendudukan, badan tersebut bernama Honet(hotel nasional &Tourism) dan diketahui oleh R Tjipto Ruslan). Badan tersebut segera mengambil alih hotel-hotel di daerah Yogyakarta, Surakarta, Madiun Cirebon, pekalongan, Sukabumi, Malang, dan sarangan semua itu diberi nama Hotel nama Merdeka. Tahun1949 Teerjadinya KMB (Konfrensi Meja Bundar) Mengakibatkan HONET di bubarkan Karena salah satu perjanjian KMB adalah bahwa seluruh harta kekayaan milik belanda harus dikembalikan ke pemiliknya. Sehingga selanjutnya berdidri badan hokum yang dinamakan NV HONET yang merupakan badan satu-satunya yang beraktivitas di bidang perhotelan dan pariwisata, tahun 1952 dengan keputusan RI di bentuk panitia Inter departemental Urusan Tourisme yang diketahui oleh nazir St., pemuncak dengan sekeratis RAM Sastrodanukusumo. Salah satu tugas panitia tersebut adalah menjaga kemungkinan terbukanya kembali Indonesia sebagai DTW (Wisata Tujuan). Tahun 1953, beberapa tokoh perhotelan mendirikan serikat serikat Gabungan Hotel dan Tourisme Indonesia (SERGAHTI) di ketahui oleh A Tamboang.Keanggotaan SERGAHTI pada saat mencangkup seluruh hotel Indonesia. 1955, serlan SERGAHTI , beberapa pejabat Negara  yang jabatannya ada kaitannya dengan dunia pariwisata serta beberapa anggota elite masyarakat yang peduli terhadap potensi pariwisata Indonesia mendirikan yayaysan TourismeIndonesia atau YTI yang nantinya disebut DEPARI (dewan pariwisata Indonesia) yang menjadikan cikal bakal Departemen Pariwisata dan Budaya Indonesia.


Organisasi Kepariwisataan di Negeri Belanda Juga aktif mempromosikan Pariwisata Di Hindia Belanda kepada pariwisata asing menca Negara. Salah satunya adalah VVV(vereneeing Voor Vremmlendingen Verker)

Biro Perjalanan Pertama
Mempromosikan Hindia Belanda Kepada wisatawan asing khususnya Negara –negara Eropa memang menjadi kecemasan tersendiri bagi pemerintah Belanda, pemerintah belanda Cemas, Jika hindia Belanda menjadi incaran begara lain. Namun demikian kunjuganwisatawan asing merupakan sumber pemasukan penting bagi keuangan Pemerintah Hindia Belanda dan Kerjaan Belanda Oleh sebab tersebut. Pemerintah menetapkan unutk membatasi kunjungan dan Ruang gerak wisatawan asing. Perkembangan sarana transportasi antar Negara, khususnya transportasi laut meningkatkan minat masayarakat belanda berkunjung ke Hindia belanda, Dan hal tersebut semakin meningkat, mengikui adanya perkembangan perhubungan undara antar Negara Belanda dan Hindia Belanda. Kegiatan ini dipelopori oleh tiga orang belanda.

Kesimpulan
Kegiatan kepariwisataan yang kita kenal sekarang ini, telah dikenal sejak zaman colonial Belanda belanda bahkan embrio kepariwisataan tersebut telah dikenal sejak perkembangan kerajaan-kerajaan di Nusantara. Pada masa Kolonialisme belanda pariwisata terbatas hanya diperuntukan bagi orang-orang belanda, indo belanda dan beberapa orang asing lainnya. Kunjungan wisata asing (wisatawan mancanegara) Ke hindia belanda.dapat dikatan di berantas dari segi kuatitasnya . Hal terbatas di pengaruhi oleh beberapa factor selain karena memang sarana transportasi yangbelum memadai. Pemerintah colonial belanda sengaja menutupi keberadaan Hindia belanda terhdap wisatawan asing terutama wisatawan bangsa-bangasa eropa lainnya. Hal tersebut disebabkan oleh ketakutan pemerintah colonial belanda terhadap ketertarikan bangsa eropa lainnya terhadap kekayaan Hindia belanda.

Sumber : http://www.academia.edubebe/9229765/Sejarah_Munculnya_Pariwisata_di_Indonesia


Tidak ada komentar:

Posting Komentar