Sejarah Munculnya Pariwisata di
Indonesia
Munculnya
Pariwisata di Indonesia, di ketahui sejak lama. Perjalanan Kerjaan-kerajaan
atau utusannya ke berbagai belahan di Nusantara menurut Yoeti (1992:2),
berdasarkan kurun waktu perkembangan, sejarah pariwisata Indonesia bisa di bagi
menjadi 2 yaitu:
1.
Masa
Penjajahan Belanda
Kegiatan
kepariwisataan dimulai dengan penjajahan yang dilakukan pejabat pemerintah
missionaris atau orang swata yang akan membuka usaha perkebunan di daerah
pedalaman Para pejabat belanda yang dikenai kewajiban untuk menulis laporan
pada setiap akhir perjalanannya. Pada laporan itu terdapat keterangan mengenai
peninggalan purbakal keindahan alam, seni budaya masyarakat nusantara. Pada
awal abad ke-12, daerah hindia Belanda mulai berkembang menjadi suatu daerah
yang mempunyai daya tariik lujar biasa bagi para pengadu nasib dari Negara
Belanda, mereka membuka lahan perkebunan dengan skala kecil perjalanan dari
suatu daerah ke daerah yang lain, dari nusantara Negara Eropa menjadi hal yang
lumrah,sehinnga dibangunlah sarana dan prasarana penunjang kegiatan tersebut.
Kegiatan kepariwisataan masa penjajahan belanda di mulai secara resmi sejak
tahun 1910-1912 setelah keluarnya keputusan Gubernur Jendaral atas pembentukan
Vereeneging Toeristen Verker (VTV) yang merupakan suatu biro wisata pada masa
Itu. Saat itu kantun tut tersebut juga digunakan sebagai maskapai swasta
belanda KNILM(Koninlijke Nederland Luchfahrt Maaschapijj) yang memegang
monopoli kawasan Hindia Belanda pada saat itu. Meningkatnya perdagangan antar
benua eropa, asia dan Indonesia pada khususnya meningkatnya lalu lintas manusia
yang melakukan perjalanan untuk berbagai kepentingan masing-masing. Untuk
memeberikan pelayanan kepada mereka yang melakaukan perjalanan ini. Maka didirikanlah
pertama suatu cabang.travel Agent di jalan Majapahit no. 2 jakarta pada tahun
1926 yang bernama Lissone
Lindemenlid(LISIND). Yang berpusat di belanda. Sekarang digunakan untuk PT.
Nitour. Tahun 1928 LIsind berganti nama menjadi Nitour. Kegiatan ini menjdai
nama yang didominasi kaum kulit putih saja, sedangkan untuk bahasa pribumi bisa
dikatan tidaka ada samasekali. Perjalanan wisata saat itu tidak berkembang
karena NITOUR memegang monopoli. Pertumbuhan Hotel di Indonesia sesunggunhya
mulai dikenal sejak abad ke 19, meskipun terbatas pada beberapa hotel seperti
Batavia, di Surabaya sendiri terdapat Hotel sarkies, di medan terdapat hotel de
Bour dan di Makassar sendiri trdapat Hotel Grand. Fungsi Hotel pada masa Itu
banyak digunakan banyak digunakan untuk penumpang kapal laut dari Eropa
mengingat belum adanya kendaraan Bermotor unutk membawa tamu-tamu tersebut dari
pelabuhan kel Hotel dan Sebaliknya, maka yang digunakan kereta Kuda serupa
cikar. Memasuki abad ke 20, barulah perkembngan akomodasi hotel ke kota
lainnya. Seperti Grand Hotel Yogyakarta, hotel salak di bogor dan lain-lain.
2.
Masa
Kependudukan Jepang
Pada
perang Dunia ke II, yang disusul pendudukan jepang ke Indonesia keadaan
pariwisata di Indonesia sangat terlantar. Semuanya porak poranda, kesempatan
dan keadaan yang yangtidak menemui ekonomi yang sangat sulit, kelangkaan pangan
dan sandang tidak memungkinkan orang untuk berwisata. Kujungan mancanegara
untuk masa itu bisa dikatakan tidak ada.
3.
Setelah
Indonesia Merdeka
Setelah
Indonesia merdeka perkembangan pariwisata di Indonesia mulai merangkak. Pada
tanggal 1 julii 1947 dibentuklah organisasi perhotelan pertama di Indonesia
yang disebut badan Pusat Hotel sector pariwisata mulai berkembang dengan
gelitnya. Hal ini ditandai dengan surat keputusan wakil presiden (Dr. Muhammad
hatta) sebagai ketua panitia pemikir siasat Ekonomi di Yogyakarta unutk
menghadirkan suatu badan yang mengelola hotel-hotel yang sebelumnya dikusai
pemerintah pendudukan, badan tersebut bernama Honet(hotel nasional &Tourism)
dan diketahui oleh R Tjipto Ruslan). Badan tersebut segera mengambil alih
hotel-hotel di daerah Yogyakarta, Surakarta, Madiun Cirebon, pekalongan,
Sukabumi, Malang, dan sarangan semua itu diberi nama Hotel nama Merdeka.
Tahun1949 Teerjadinya KMB (Konfrensi Meja Bundar) Mengakibatkan HONET di
bubarkan Karena salah satu perjanjian KMB adalah bahwa seluruh harta kekayaan
milik belanda harus dikembalikan ke pemiliknya. Sehingga selanjutnya berdidri
badan hokum yang dinamakan NV HONET yang merupakan badan satu-satunya yang
beraktivitas di bidang perhotelan dan pariwisata, tahun 1952 dengan keputusan
RI di bentuk panitia Inter departemental Urusan Tourisme yang diketahui oleh
nazir St., pemuncak dengan sekeratis RAM Sastrodanukusumo. Salah satu tugas
panitia tersebut adalah menjaga kemungkinan terbukanya kembali Indonesia
sebagai DTW (Wisata Tujuan). Tahun 1953, beberapa tokoh perhotelan mendirikan
serikat serikat Gabungan Hotel dan Tourisme Indonesia (SERGAHTI) di ketahui
oleh A Tamboang.Keanggotaan SERGAHTI pada saat mencangkup seluruh hotel
Indonesia. 1955, serlan SERGAHTI , beberapa pejabat Negara yang jabatannya ada kaitannya dengan dunia
pariwisata serta beberapa anggota elite masyarakat yang peduli terhadap potensi
pariwisata Indonesia mendirikan yayaysan TourismeIndonesia atau YTI yang
nantinya disebut DEPARI (dewan pariwisata Indonesia) yang menjadikan cikal
bakal Departemen Pariwisata dan Budaya Indonesia.
Organisasi
Kepariwisataan di Negeri Belanda Juga aktif mempromosikan Pariwisata Di Hindia
Belanda kepada pariwisata asing menca Negara. Salah satunya adalah
VVV(vereneeing Voor Vremmlendingen Verker)
Biro Perjalanan
Pertama
Mempromosikan Hindia
Belanda Kepada wisatawan asing khususnya Negara –negara Eropa memang menjadi
kecemasan tersendiri bagi pemerintah Belanda, pemerintah belanda Cemas, Jika
hindia Belanda menjadi incaran begara lain. Namun demikian kunjuganwisatawan
asing merupakan sumber pemasukan penting bagi keuangan Pemerintah Hindia
Belanda dan Kerjaan Belanda Oleh sebab tersebut. Pemerintah menetapkan unutk
membatasi kunjungan dan Ruang gerak wisatawan asing. Perkembangan sarana
transportasi antar Negara, khususnya transportasi laut meningkatkan minat
masayarakat belanda berkunjung ke Hindia belanda, Dan hal tersebut semakin
meningkat, mengikui adanya perkembangan perhubungan undara antar Negara Belanda
dan Hindia Belanda. Kegiatan ini dipelopori oleh tiga orang belanda.
Kesimpulan
Kegiatan
kepariwisataan yang kita kenal sekarang ini, telah dikenal sejak zaman colonial
Belanda belanda bahkan embrio kepariwisataan tersebut telah dikenal sejak
perkembangan kerajaan-kerajaan di Nusantara. Pada masa Kolonialisme belanda
pariwisata terbatas hanya diperuntukan bagi orang-orang belanda, indo belanda
dan beberapa orang asing lainnya. Kunjungan wisata asing (wisatawan
mancanegara) Ke hindia belanda.dapat dikatan di berantas dari segi kuatitasnya
. Hal terbatas di pengaruhi oleh beberapa factor selain karena memang sarana
transportasi yangbelum memadai. Pemerintah colonial belanda sengaja menutupi
keberadaan Hindia belanda terhdap wisatawan asing terutama wisatawan
bangsa-bangasa eropa lainnya. Hal tersebut disebabkan oleh ketakutan pemerintah
colonial belanda terhadap ketertarikan bangsa eropa lainnya terhadap kekayaan
Hindia belanda.
Sumber :
http://www.academia.edubebe/9229765/Sejarah_Munculnya_Pariwisata_di_Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar